Alkisah ada seekor kancil dan kura-kura. Suatu hari kura-kura tidak terima ketika diejek “lamban” oleh kancil. Maka, dengan berani kura-kura mengajak duel lari dengan kancil. Kancil tertawa lebar, “mana mungkin kamu bisa menang?” ujarnya. Namun keputusan kura-kura telah bulat, sehingga kancil menerima tantangan tersebut.

Dihari esoknya, mereka berlomba. Lomba itu disaksikan oleh banyak penghuni hutan. Wasit meneriaki, tanda untuk memulai pertandingan. “Prit”, dan mereka melaju. Kancil berlari sangat cepat menjauhi kura-kura yang lambat. Saat kancil sudah sangat jauh dari kura2, dia bersantai sejenak di pohon rindang “ah, lagipula si kura2 masih sangat lama”, namun malang, dia tertidur. Dia baru bangun saat si kura-kura sudah mencapai garis finish. Bahagianya kura-kura, kancil hanya bisa menyesali perbuatannya.

Apakah kisah ini sudah familiar dimata anda? Tentu iya, namun kisah ini masih berlanjut…..

Kancil tidak terima dengan kekalahannya, maka dia minta berduel lari lagi untuk hari esoknya. Kura-kura tentu was was, menyadari kemenangannya ialah karena ia beruntung, namun demi menjaga harga diri, dia menerima tantangannya.

Keesokan harinya, mereka berduel lagi. Kali ini kancil tidak memberikan kesempatan sedikitpun pada kura-kura. Dia fokus untuk melesat cepat sampai di garis finis. Akhirnya? Tentu kancil menang. Kura-kura bersedih, kembali menyadari kemampuan terbatas dia yang tak pernah bisa menandingi kecepatan lagi kancil.

Lalu apakah kura-kura menyerah? Tidak, dia berpikir keras bagaimana untuk mengalahkan kancil. Lantas lalu mengajak kancil bertanding lagi. “Tapi aku yang menentukan tempatnya besok”, ujarnya. Kancil pun mengangguk setuju, toh itu tidak menutup kemungkinan dia yang tetap menang karena kecepatan larinya.

Keesokan harinya ditempat lari yang ditentukan si kura-kura, mereka bertanding kembali. Kancil dengan semangat berlari meninggalkan kura-kura yang berlari santai hingga jauh. “Tumben kura-kura terlihat lebih santai berlari?” ujarnya dihati. Namun itu tak akan mengendorkan semangatnya untuk tetap berlari hingga…. Tunggu! Kancil sudah berada dekat dengan garis finis. Namun alangkah kagetnya, diantara dia dan garis finish, terdapat sungai yang lebar. Bagaimana ia akan melewatinya? Ia menilik kiri dan kanan, tak ada jembatan yang terlihat. Dia bingung berputar. Namun lihat, saat kura-kura sudah di dekat sungai, dengan santai dia berenang mendekati garis finish, dan berhasil melewatinya. Alhasil, Kura-kura menang.

Kejadian ini kembali berputar. Kura-kura kembali bangga dengan kemenangannya. Kancil tidak percaya, ternyata kali ini dia masih bisa dikalahkan. Dia merasa takjub sekaligus heran. “Tidak apalah kura-kura menang hari ini, tapi lihat, siapa yang menjadi juara besok”. Dia menantang kura-kura bertanding lagi besok, di tempat yang sama. “Hei, bukankah dia jelas-jelas tidak bisa menyeberang sungai? Lantas apa rencana dia besok?”, ujar kura-kura dalam hati. Namun tentu kura-kura tetap menyetujuinya.

Keesokan harinya, mereka bertanding lagi. “Prit” bunyi peluit wasit, tanda mulai berlari. Namun sekarang ada yang berbeda, kancil tidak lari menjauhi kura-kura, namun lari sambil membawanya. “Apa yang kau lakukan, kancil?”, kancil menjawab “Kita unik, aku bisa berlari, kau bisa berenang. Mari kita lihat seberapa cepat kita bisa melewati garis finish bersama”. Kura-kura terpesona, ia paham, ini adalah pertandingan damai. Saat mereka sampai ditepi sungai, bergantian kura-kura berenang, dan kancil naik ke atasnya. Lantas mereka bersama-sama lari melewati garis finis.

Hasilnya? Mereka seri, namun mereka dua tetap sangat gembira. Mereka menyadari kalah menang itu bukan persoalannya. Namun, jika mereka bekerja sama, mereka mampu memecahkan rekor lari yang tak pernah terbayang sebelumnya, bahkan untuk seluruh penghuni hutan sekalipun. Setelah kejadian ini, kancil dan kura-kura bersahabat akrab, untuk selamanya.

Tamat


Dari sini, apa hikmah yang bisa kau petik dari cerita yang singkat ini?

Di hari pertama. Kita harus meneladani kegigihan kura-kura. Dia tahu, dia sangat lamban, mudah sekali untuk dikalahkan, Namun, dia tak membiarkan mentalnya down, justru lebih tertantang karena itu. Alhasil berkat kelalaian kancil, celah kura-kura untuk menang terbuka lebar. Dia tidak mengira akan bisa menang dengan cara demikian.

Didunia ini kadangkala unsur keberuntungan memang ada, namun tahukah kamu? Peluang itu hanya terbuka jika kita mengambil pantangannya. Andaikan kura-kura tidak berani mengambil resiko bertanding, peluang dia untuk menang drastis turun ke nol, karena dia kalah sebelum bertanding. Tidak boleh kita seperti demikian, melewatkan banyak kesempatan yang berlalu lalang. Jangan biarkan pikiran negatif menutupi peluang emas yang kita dapatkan.

Di hari kedua, kita patut meneladani kancil. Saat kita sudah berada diatas awan, diatas puncak, kita harus senantiasa giat, belajar untuk lebih baik. Tidak boleh lengah seperti kancil dihari pertamanya. Jangan berpikir jika kita sudah mencapai mimpi kita, setelah itu selesai, santai bermalas-malasan. Hidup tak bekerja seperti demikian, kita hendaknya tetap melanjutkan perjuangan ke visi sukses yang lebih besar, atau kesempatan kita akan raib oleh orang lain yang lebih giat dan ambisius.

Di hari ketiga, apa yang dilakukan kura-kura? Dia tidak menyerah. Dia mencari cara lain, dan ternyata dia berhasil dengan cara itu. Untuk menggapai sukses, selain bersungguh-sungguh, ialah harus mengetahui sifat, keunikan, kelebihan dan kekurangan kita masing-masing. Kita berkompetisi di ranah yang kita minati. Ini pula berarti kita tidak boleh meremehkan kemampuan orang lain, karena boleh jadi bakat terpendam mereka lebih hebat dari yang kita punya.

Di hari keempat, kancil menyelesaikan persoalan dengan sebuah kerjasama. Di dunia bisnis, kita boleh berkompetisi satu sama lain, namun mereka yang unggul, ialah yang rajin berkoordinasi, menerapkan win-win solution kepada yang lain, bahkan musuh sekalipun. Seperti kancil dan kura-kura, kerjasama mereka terbayarkan oleh rekor lari tercepat yang sangat menakjubkan. Mereka pun membuktikan, bahwa individual yang hebat dapat dikalahkan dengan mudah oleh tim dengan koordinasi yang hebat.

Satu lagi, hal terakhir yang patut diteladani dari mereka ialah, mereka tidak menyerah. Kegigihan mereka dalam empat hari untuk berupaya menjadi yang terbaik itu patut diteladani. Kamu pun sepatutnya demikian, karena ada banyak jalan sukses yang bisa kamu tapaki. Hanya saja kita tidak pernah tahu apa jalan yang kita lewati itu berliku-liku, curam, atau susah untuk dilewati. Kegagalan bukan pertanda masa depan yang curam. Jangan takut untuk berubah hari demi hari.


Lalu apa kaitan cerita ini denganku?

Pertama, aku mendapatkan cerita ini dari buku Miss Merry “Langkah Sejuta Suluh”. Yang mebuatku terkesan ialah, analoginya yang sederhana namun mengena, dan itu terbungkus dengan cerita fabel yang klasik. Dan, apa yang bisa dipetik dari cerita tersebut ialah selaras dengan apa yang aku alami: Mulai dari hari pertama hingga keempat. Dan kata untuk “tidak menyerah” di endingnya itu semakin membuatku terpanggil untuk meraih butir sukses kesekian kalinya.

Pernah kali dulu aku iri dengan yang lain. Mengapa aku unik? yang lain asik bermain aku sendiri mengutak-atik coding dengan algoritma tidak jelas. Itu merefleksikan hikmah dari hari pertama: aku tidak ragu pada diriku sendiri. Lalu, yang kedua, setelah aku sukses mengulur hobi menjadi bisnis, aku anggap itu “sukses kecil”, dan ternyata aku masih belajar, aku tetap lanjut kuliah. Itu hikmah dari hari yang kedua. Yang ketiga, aku mendeklarasikan minat diriku “web & game desain melalui algorithma” pada websiteku. Itu yang aku ingin dalami dan fokus setelah menilik apa saja yang aku kerjakan, apa yang aku sukai dan apa yang aku bakati. Itu hikmah dihari ketiga. Dan hikmah di yang hari terakhir ialah, aku berinvest untuk mendidik dan memotivasi semua rekan dan sahabat di kampus yang aku pernah singgahi, yang sekiranya mudah untuk diarahkan dan bisa bekerjasama denganku, karena aku yakin, kelak mereka pun akan menjadi partner tim bisnis yang handal kelak nantinya, saat mereka sukses jauh seperti diriku.

Untukku, aku tidak akan berhenti sampai aku meraih sukses yang setara dengan orang tuaku gapai dulu. Untukmu, bergeraklah untuk mengukir semangat seperti yang ditunjukkan si kura-kura dan kancil seperti yang diceritakan artikel ini.

Dan, tidak luput aku ucapkan, terima kasih buat motivasinya Miss Merry, melalui buku tersebut, untuk kesekian kalinya.

Takeaway:

  • Jangan bandingkan kemampuanmu dengan yang lain. Be yourself.
  • Tetaplah melangkah ke sukses yang lebih besar jika visi mu sudah tercepai.
  • Tetaplah fokus dengan apa yang kau sukai dan minati.
  • Bangunlah sebuah tim dan komunitas hebat.